/*-------------------------------------------- Star Kode program Teks Bilah Atas --------------------------------------------*/
/*---------And--Kode program Teks Bilah Atas----------*/

Kamis, 12 Juni 2014

Rumus Bilangan Pecahan

Pecahan
Bilangan pecahan merupakan bilangan yang terdiri dari dua bagian angka, pembilang dan pembagi yang di pisahkan oleh garis pemisah ( / ) atau ( _ ), garis pemisah tersebut di baca PER. Untuk penulisannya seperti ini A/B .
PER pada bilangan pecahan berhubungan dengan pembagian dimana A/B sama dengan A dibagi B. Jika di jadikan angka maka 6/2 sama dengan 6 : 2 = 3.

Terdapat lima operasi bilangan pecahan yang umum dilakukan, yaitu:
  •     Penjumlahan Bilangan Pecahan
  •     Pengurangan Bilangan Pecahan
  •     Perkalian Bilangan Pecahan
  •     Pembagian Bilangan Pecahan
  •     Gabungan Operasi Matematika pada Bilangan Pecahan
Penjumlahan Bilangan Pecahan
Dalam menjumlahkan bilangan pecahan, maka semua pembagi nya harus bernilai sama dahulu. Jika pembaginya tidak bernilai sama, maka harus menggunakan nilai pembagi baru yang dapat dibagi oleh semua pembagi awal tanpa menghasilkan sisa. Untuk menyamakan pembagi kita bisa mencari nilai (KPK) kelipatan persekutuan terkecil.
Untuk memahami cara penjumlahan pecahan dan mencari nilai KPK dapat di lihat pada contoh di bawah ini :
  •     Berapakah hasil dari 1/2 + 5/2 = ?
           Karena masing-masing pembaginya mempunyai nilai yang sama, yaitu
           2, maka dapat langsung dijumlahkan. Jadi hasilnya =  6/2
  •     Berapakah hasil dari 1/2 + 2/3 = ?
           Karena kedua nilai pecahan memiliki nilai pembagi yang berbeda maka
           harus disamakan pembaginya terlebih dahulu dengan mencari nilai 
           KPK. 

           Nilai KPK dari 2 adalah 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, …
           Nilai KPK dari 3 adalah 1, 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, …

           Dari deretan angka di atas maka kita dapat menggunakan angka
           terkecil yang nilainya tidak bersisa saat di bagi dengan angka 2 dan 3,
           maka diperolehlah angka 6.
           Jadi hasilnya  1/2  +  2/3= 1/6+ 2/6= 3/6 

Pengurangan Bilangan Pecahan
Dalam pengurangan bilangan pecahan semua pembagi nya harus disamakandengan mencari nilai KPKnya. Caranya sama persis sebagaimana pada penjumlahan bilangan pecahan.
Contoh:
  •     5/2  -  1/2= ?
           Karena masing-masing pembaginya mempunyai nilai yang sama, 
           yaitu 2, maka dapat langsung dikurangkan. 
           Jadi hasilnya = 4/2
  •     2/4  -  1/3= ?
           Karena kedua nilai pecahan memiliki nilai pembagi yang berbeda 
           maka harus disamakan pembaginya terlebih dahulu dengan 
           mencari nilai KPK.

           Nilai KPK dari 4 adalah 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, …
           Nilai KPK dari 3 adalah 1, 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, …

           Dari deretan angka di atas maka kita dapat menggunakan angka
           terkecil yang nilainya tidak bersisa saat di bagi dengan angka 4 dan 3,
           maka diperolehlah angka 12.
           Jadi hasilnya  2/4  -  1/3= 2/12  -  1/12= 1/12

Perkalian Bilangan Pecahan
Dalam mengalikan bilangan pecahan kita tidak perlu lagi mencari nilai KPK. Dalam perkalian bilangan pecahan pembilang harus dikalikan dengan pembilang yang lain serta pembagi harus dikalikan dengan pembagi yang lain. Untuk lebih memahami dapat di lihat pada contoh di bawah ini:
  •     1/2   ×   5/2  = ?
           Soal diatas dapat dselesaikan dengan cara :
           mengalikan pembilang dengan pembilang yaitu 1 × 5 = 5
           mengalikan pembagi dengan pembagi yaitu 2 × 2 = 4
           maka diperolehlah hasilnya = 5/4
  •     4/3   ×   3/5  = ?
           Soal diatas dapat dselesaikan dengan cara :
           mengalikan pembilang dengan pembilang yaitu 4 × 3 = 12
           mengalikan pembagi dengan pembagi yaitu 3 × 5 = 15
           maka diperolehlah hasilnya = 12/15

Pembagian Bilangan Pecahan
Dalam membagi bilangan pecahan, maka semua pembilang dan pembaginya harus dikalikan secara bersilang. Yaitu pembilang dikalikan dengan pembagi yang lain serta pembagi dikalikan dengan pembilang yang lain. Untuk memahami dapat dilihat pada contoh di bawah ini :
  •     2/4   ÷   4/3  = ?
           Soal di atas dapat diselesikan dengan  cara mengali silangkan antara
           angka yang berwarna hijau dengan hijau dan merah dengan merah.
           2 × 3 = 6
           4 × 4 = 16
           Maka diperolehlah hasilnya =  2/4  ÷  4/3= 6/16

Minggu, 08 Juni 2014

Kumpulan Rumus Matematika SMP Kelas 7

Bilangan Bulat

 I. Bilangan Bulat
   Bilangan bulat terdiri dari bilangan bulat positif, nol dan bilangan bulat negatif.
   Dalam bentuk himpunan B = { … ,- 3, - 2, - 1, 0 , 1 , 2 , 3, . . .}.
   Dalam bentuk garis bilangan sebagai berikut:
   





   Nol merupakan bilangan yang tidak positif dan tidak negatif.
   Pada garis bilangan selalu berlaku aturan berikut:
   • Jika a > b, a terletak disebelah kanan b
   • Jika a < b, a terletak disebelah kiri b
   • Jika a > 0, maka a bilangan positif
   • Jika a < 0, maka a bilangan negatif

   Contoh soal penerapan  rumus matematika smp kelas 7 bilangan bulat:

   1. Diantara - 7° C dan - 1° C manakah yang lebih tinggi?
       Cara penyeleseian :
       pada garis bilangan terletak disebelah kanan - 7, jadi yang lebih tinggi  - 1° C.

   2. Sisipkan tanda < pada barisan bilangan - 9 , - 16, 3 agar menjadi kalimat yang benar
       Cara penyeleseian :
       Perhatikan letak bilangan-bilangan - 9 , - 16, 3 pada garis bilangan
       maka susunan yang benar adalah - 16 < - 9 < 3

   3. Apakah artinya jika kita menuliskan : - 10° C ,  7° C, 8 km, - 8 km, 12 Newton dan -12 Newton?
       Cara penyeleseian :
       •- 10° C artinya  10° C dibawah nol
       •7° C artinya 7° C diatas nol
       •8 km artinya 8 km kearah timur atau utara
       •- 8 km artinya 8 km kearah barat atau selatan
       •12 Newton artinya gaya sebesar 12 N ke kanan
       •- 12 Newton artinya gaya sebesar  12 Newton ke kiri.

II. Penjumlahan & Pengurangan bilangan bulat
     Penjumlahan dua buah bilangan bulat dapat dihitung dengan menggunakan garis bilangan.
     Contoh :
     1. Hitunglah - 2 + 6
         Cara Penyeleseian :
         Perhatikan garis bilangan berikut ini :
    
         Jadi, - 2 + 6 = 4

     2. Berapakah - 2 + ( - 4 ) ?
         Cara Penyeleseian :
         Dengan metode garis bilangan berikut ini:
    
         Jadi, - 2 + ( - 4 ) = - 6

III. Perkalian  & Pembagian bilangan bulat
      Rumus matematika smp kelas 7 perkalian dan pembagian bilangan bulat :
      • Positif (+) × positif (+) = positif (+)
      • Positif (+) × negatif (-) = negatif (-)
      • Negatif (-) × positif (+) = negatif (-)
      • Negatif (-) × negatif (-) = positif (+)
      • Positif (+) ÷ positif (+) = positif (+)
      • Positif (+) ÷ negatif (-) = negatif (-)
      • Negatif (-) ÷ negatif (-) = positif (+)

      Pembagian dengan nol
      • a ÷ 0 = tidak didefinisikan, a ? 0
      • 0 ÷ a = 0 dengan a ? 0

      Dalam rumus matematika smp kelas 7 juga dikenal  macam-macam tanda kurung  yaitu:
      • Kurung biasa yaitu ( )
      • Kurung Kurawal  yaitu { }
      • Kurung Siku yaitu [ ]

      Contoh penerapan tanda kurung dalam operasi hitung matematika :
      1. Hitunglah , [ 7 × {24 ÷ (6 + 2)}]
          Cara Penyeleseian :
          Urutan pengerjaan dalam operasi hitung diatas adalah
          pertama menghilangkan kurung biasa dengan cara menjumlahkan angka yang ada di dalamnya,
          kedua menghilangkan kurung kurawal dengan cara membagi angka yang ada di dalamnya,
          dan ketiga menghilangkan kurung siku dengan cara mengali angka yang ada di dalamnya.     
          [ 7 × {24 ÷ (6 + 2)}]  = [ 7 × {24 ÷ 8}]        angka 8 berasal dari penjumlahan 6 dan 2
                                             = [ 7 × 3]                    angka 3 didapat dari pembagian 24 dan 8
                                             = 21

Kamis, 29 Mei 2014

Mengenal Jenis Mesin Berdasarkan Jumlah, Bentuk Dan Posisi Ruang Bakar

Semakin sedikit jumlah silinder yang ada pada sebuah mesin maka semakin besar suara mesin tersebut dan semakin tinggi getaran yang di hasilkan, serta semakin berkurang RPM tertinggi yang dapat dicapai mesin tersebut.
Semakin banyak jumlah silinder yang ada pada sebuah mesin maka semakin halus dan merdu suara mesin tersebut, serta semakin bertambah RPM tertinggi yang dapat dihasilkan mesin tersebut. Getaran pun akan berkurang seiring dengan peningkatan jumlah silinder. 


Mesin Satu Silinder / single cylinder

Mesin ini umumnya digunakan pada sepeda motor. Karakter mesin 1 silinder  yang paling khas yaitu suaranya yang  besar dan bising serta memiliki torsi yang besar pada putaran rendah. Motor yang menggunakan konvigurasi mesin 1 silinder memiliki torsi besar dan bobot yang ringan. Seperti halnya motor supermoto dan cross rata rata menggunakan mesin 1 silinder. 



    Kelebihan mesin 1 silinder adalah :
  • Memiliki bobot yang ringan
  • Biaya perawatan yang murah
  • Memiliki torsi besar pada putaran bawah 
Kekurangan  mesin 1 silinder adalah :
  •  Memiliki RPM yang rendah
  •  Getaran tinggi seiring naiknya RPM
  •  Top speed yang terbatas karena RPM dan Tenaga yang kurang
  •  Suara nyaring yang memekakkan telinga

Mesin In Line Dua Silinder
In Line 2 Silender


Mesin In Line 2 silinder dimana disain silindernya diletakkan segaris. Mesin ini menghasilkan torsi hampir seperti mesin 1 silinder, namun masih memiliki bobot yang dikategorikan ringan dan menghasilkan putaran mesin (RPM) lebih tinggi dari 1 silinder serta memiliki tenaga hamper dua kali mesin 1 silinder. Motor yang menggunakan desain ini memiliki keuntungan ringan, cepat, dan gesit. biasanya memiliki kapasitas terendah 250cc. Sedangkan suara yang dihasilkan dari mesin ini tidak begitu bising dan terdengar streo sehingga enak didengar, seperti suara mesin ninja 250r atau Yamaha R25.

Kelebihan mesin In Line 2 silinder adalah :
  • Top speed dan tenaga yang bagus dari 1 silinder
  • Torsi yang merata di setiap putaran
  • Getaran mesin tidak seperti 1 silinder dan merata di setiap putaran 
  •  Suara streo yang khas dan tidak bising 
Kekurangan mesin In Line 2 silinder adalah :
  • Perawatan yang lebih mahal dari mesin 1 silinder
  • Torsi yang dihasilkan kurang pada RPM rendah
  • Memiliki kosumsi BBM yg lebih tinggi dari 1 silinder 

Mesin In Line Tiga Silinder
In Line 3 Silinder

Mesin 3 silinder segaris, adalah sebuah mesin 3 silinder yang terpasang sejajar.
Kebanyakan mesin 3 silinder segaris memakai sudut putaran sebesar 120° sehingga putarannya seimbang. Meskipun mesin 3 silinder ini bisa mengimbangi satu sama lain, tapi pembakarannya tetap menimbulkan getaran karena tidak ada silinder lawan untuk mengimbangi seperti pada mesin 6 silinder segaris. Setiap pabrikan yang memproduksi mesin ini mempunyai cara tersendiri untuk mengurangi getaran, seperti penggunaan balance shaft yang didisain sedemikian rupa untuk mendapatkan getaran terendah.

Kelebihan mesin In Line 3 silinder adalah :
  • Torsi besar pada putaran bawah 
  • Lebih irit bahan bakar dari pada In Line 4 silinder 
Kekurangan mesin In Line 3 silinder adalah :
  • Getaran lebih kuat dari In Line 2 silinder
  • Kurangnya torsi pada putaran atas
  • Biaya perawatan sudah dikategorikan mahal 

Mesin In Line Empat Silinder
In Line 4 Silinder
 
Untuk mesin In Line 4 silinder, memiliki pembakaran tiap 180 derajat per 2 piston. Karena pembakaran berada tiap 180 derajat maka tidak ada jeda pengapian, setiap piston terdorong sampai pada posisi TMB (Titik Mati Bawah) karena ledakan ruang bakar, maka saat itu juga terjadi ledakan pada ruang bakar lainnya.
Mesin In Line 4 silinder termasuk mesin yang komplek dan membutuhkan perawatan khusus serta memiliki bobot yang berat dan juga disain In Line nya memakan tempat yang luas. Mesin ini memiliki torsi yang kurang pada putaran bawah tetapi memiliki putaran mesin yang tinggi dan bertenaga besar. Suara yang dihasilkan mesin ini sangat halus dan raungan mesinnya enak didengar


Kelebihan mesin In Line 4 silinder adalah :
  • Memiliki putaran mesin yang tinggi
  • Sangat bertenaga
  • Minim getaran
  • Suara raungan mesin yang tidak memekakan  
Kekurangan mesin In Line 4 silinder adalah :
  • Bobot yang berat 
  • Memakan tempat yang luas
  • Boros bahan bakar
  • Torsi yang kurang pada putaran bawah
  • Biaya perawatan yang mahal    
Setiap Penambaha silinder pada mesin In Line membuat mesin tersebut makin bertenaga namun berpengaruh pada pemakaian bahan bakar.Mesin ini juga membutuhkan perawatan khusus dan memakan biaya yang mahal. Silinder yang banyak membuat bobot mesin semakin berat serta membuat mesin tersebut makin panjang. Jika penambahan silinder pada bilangan ganjil seperti 5 silinder maka getaran akan terasa lebih kuat pada putaran tertentu dari pada 6 silinder atau 4 silinder.

In Line 5 Silinder
In Line 6 Silinder






























Mesin V-Dua Silinder

Mesin V 2 Silinder 45 derjat
Mesin V 2 silimder  merupakan mesin dua silinder pembakaran dalam, dimana silindernya disusun dalam konfigurasi V dengan sudut antara silinder bervariasi, mulai dari 45 derajat, 60, derjat, 75 derajat dan 90 derjat. Setiap sudut yang digunakan mempengaruhi getaran pada mesin tersebut. Sudu 45 derjat adalah sudut yang memiliki getaran tinggi dan sudut 90 derjat memiliki getaran yang paling halus. Secara umum mesin V-Twin memiliki 2 stang seher yang terpasang pada satu pin crankshaft. Jenis mesin ini pertamakali dirancang oleh Gottlieb Daimler pada tahun 1889 untuk digunakan pada sebuah powerplant stasioner dan kapal listrik serta dijadikan sebagai mobil kedua Daimler, Stahlrad 1889. Selanjutnya diproduksi dibawah lisensi perusahaan asal Prancis, Panhard et Levassor.
Mesin V 2 silinder 75 derjat
Mesin V 2 silinder 90 derjat
Mesin V-Twin memiliki banyak keuntungan seperti: berat  rendah, kesederhanaan, torsi tinggi, dan mampu memberikan rentang RPM yang baik. V-Twin memiliki beberapa kelemahan seperti tenaga dan kecepatan  puncak


Kelebihan mesin V 2 silinder adalah :
  • Memiliki suara mesin yang khas
  • Getaran mesin yang halus pada sudut 90 derjat
  • Torsi yang tinggi pada putaran bawah
  • Bobot yang ringan
  • Biaya perawatan tidak begitu mahal di banding In Line 2 silinder   
Kekurangan mesin V 2 silinder adalah :
  • Tenaga dan  top speed yang kurang pada putaran atas.
  • Getaran yang tinggi pada sudut 45 dan 60 derjat 


Mesin V 4 silinder 
Mesin V 4 Silinder

Pada mesin V 2 silinder memiliki torsi yang tinggi tetapi memiliki kelemahan pada tenaga dan top speed. Jika mesin tersebut ditambahkan 2 buah silinder lagi dan menjadi V 4 silinder maka torsi, tenaga, top speed dan putaran mesin menjadi melimpah. Seperti halnya ducati pada moto GP yang dikendarai Stoner dan Honda yang dikendarai Marc Marquez serta Dani Pedrosa.








Kelebihan mesin V 4 silinder adalah :
  • Getaran yang semakin halus pada sudut 90 derjat
  • Torsi, Tenaga, Top Speed dan Putaran mesin yang melimpah
  • Mesin sangat responsive
Kekurangan mesin V 4 silinder adalah :
  • Biaya perawatan yang mahal seperti In Line 4 silinder
  • Boros bahan bakar
  • Memiliki Bobot  yang berat 
Mesin W
Mesin W


Mesin W adalah sebuah konfigurasi mesin dari mesin pembakaran dalam. Cabang silindernya membentuk huruf W, sama seperti Mesin V yang cabang silindernya membentuk huruf V. Sampai saat ini, ada 3 macam implementasi berbeda dari mesin W yaitu 3 cabang silinder, 4 cabang silinder, dan 2 cabang silinder dengan 2 crankshaft.
Desain asli dari mesin berkonfigurasi W adalah menggunakan tiga cabang silinder yang semuanya terhubung ke satu crankshaft. Salah satu mesin berkonfigurasi W yang pertama dibuat adalah mesin W 3 silinder yang dibuat oleh Anzani tahun 1906, yang digunakan di sepeda motor.
Tak lama kemudian, konfigurasi W3 diperbesar sudutnya menjadi 120°, sehingga muncullah konfigurasi mesin radial 3 silinder yang menggantikan W3
Grup Volkswagen Group menciptakan mesin W pertama yang sukses di otomotif, dengan pertama kali meluncurkan mesinW 8 silinder sebagai uji coba. Mesin W12 menggabungkan 2 mesin V 6 silinder dalam satu crankshaft  dan menjadi 4 cabang silinder. Maka mesin ini pun terkadang disebut dengan "VV" ("vee-vee" atau "dobel-vee"), untuk membedakannya dengan desain asli mesin W yang memakai 3 cabang silinder.
Mesin VV


Keuntungan dari mesin berkonfigurasi ini adalah ringkas, meskipun jumlah silindernya banyak, tapi dimensinya cukup kompak. Sedangkan kekurangannya berada pada disain yang rumit dan part yang mahal.






Mesin Flat / Mesin boxer

Cara kerja mesin flat

Mesin boxer adalah sebuah konfigurasi mesin pembakaran dalam yang pistonnya bergerak secara horizontal. Memiliki satu Crankshaft dan silindernya diletakkan di sisi kiri dan kanan, membentuk sudut 180 derajat. Konsep mesin ini sendiri ditemukan oleh ahli teknik Jerman Karl Benz tahun 1896, 8 tahun setelah ia menemukan mobil pertamanya yang sukses.







Mesin Flat 4 silinder
Kekurangan mesin ini adalah pada kedua kepala silinder yang menonjol di kedua sisi mesin, sehingga jarak cornering berkurang dan jauh lebih rentan terhadap kerusakan.







Kelebihan mesin Flat adalah :
  • Memiliki titik gravitasi yang rendah
  • Memiliki getaran yang sangat halus dari mesin In Line dan V
  • Kontruksi mesin yang seimbang
  • Memiliki Torsi yang bagus
Kekurangan mesin Flat adalah :
  • Memiliki tingkat kebisingan yang tinggi seiring bertambahnya jumlah silinder 
  • Cornering terbatas terutama pada sepeda motor
  • Putaran mesin yang tidak terlalu tinggi 
Mesin Wankel
2 Rotor Wankel


Mesin rotary adalah sebuah mesin hasil inovasi dari seorang ahli mesin jerman yang bernama Felix Wankel pada tahun 1924 dimana pada saat  itu mesin rotary di kerjakan pada sebuah laboratorium kecil di jerman(mazda). Mesin rotary merupakan salah satu mesin yang unik karena bentuk ruang bakarnya tindak berbentuk silinder. Mesin ini merupakan mesin yang efisien dalam bentuk serta memiliki tenaga dan torsi yang besar, tetapi meiliki efek samping yaitu boros bahan bakar dan emisi gas buang yang cukup tinggi. Para insinyur mazda sedang berusaha keras untuk mengembangkan mesin rotary agar menjadi lebih efisien dan memiliki tenaga yang lebih besar seperti mesin rotary pada mazda RX-7 yang memiliki tenaga sangat besar pada kelasnya sekitar 280 Hp dengan cc 1300 untuk tipe mesin 13-B dengan rotor kembar.
Cara Kerja Rotor Wankel
Wankel VS Piston 4 strok
Jika kita teliti dari gambar di atas, mesin wankel akan menghasilkan 3 langkah tenaga dalam satu kali putaran penuh pada mesin, maka 6 kali lebih cepat menghasilkan tenaga dibandingkan motor bakar 4 langkah pada satu kali putaran penuh mesin dan 3 kali lebih cepat menghasilkan tenaga dibandingkan motor bakar 2 langkah pada satu kali putaran penuh mesin.

Mesin ini terbukti kemampuannya dengan diperlihatnkannya bukti bahwa mesin motor dengan kapasitas 50cc dapat melesat hingga kecepatan 192.5 km/jam(mazda), pada masa kini motor yang dapat melaju 200 Km/jam adalah motor yang memiliki ruang bakar sebesar 150cc ke atas untuk 2 tak dan 250cc ke atas untuk 4 tak . Untuk perbandingannya 2 rotor wankel 1200cc setara dengan 6silinder 3000cc. Sedangkan wankel berotor 4 setara dengan mesin 12 silinder.Dan pada akhirnya mesin rotary yang sesungguhnya lahir pada tahun 1958 (mazda). 
Kelebihan dari mesin ini adalah torsi yang besar pada putaran tinggi, tenaga yang besar, serta ukuran mesin yang relative lebih ramping dan getaran mesin yang halus. Namun disamping itu mesin ini memiliki beberapa kekurangan yaitu boros bensin dan serta emisi gas buang yang cukup tinggi untuk standar emisi sekarang yang berlaku di seluruh dunia serta putaran yang tidak stabil pada RPM rendah.










Selasa, 27 Mei 2014

Yamaha YZF R125 Super Sport untuk pemula



Yamaha YZF R125 adalah Supersport kelas terendah dari Yamaha untuk pengendara motor pemula. Meskipun hanya berkapasitas 125cc, YZF R125 memiliki desain cukup besar bila dibandingkan dengan motor 125cc lainnya dan mampu menyemburkan tenaga sebesar 11.0 kW (15.0PS/14,75 HP)di  9,000 rpm serta torsi sebesar 12.4 Nm (1.25 kg/m) pada 8,000 rpm.
Untuk tahun 2014 ini YZF R125 memiliki tampilan dan fitur terbaru seperti sokbreker depan yang sudah menggunakan upsidedown, teknologi injeksi terbaru. Pada bodi terutama bagian kepala memiliki air-duct di antara kedua headlamp-nya seperti YZF R6. Pada bagian mesin, masih menggunakan mesin yang sama pada versi sebelumnya. Dengan teknologi Fuel Injeksi terbarunya, di klaim mampu menyempurnakan pembakaran hingga 11% dari versi sebelumnya. Untuk kapasitas tangki dilakukan pengurangan sebesar 2,27 liter. Dengan beberapa ubahan dan penyempurnaan yang dilakukan diatas membuat bobot motor sedikit lebih berat 1,9 kg dibandingkan versi sebelumnya.
Pada uji kecepatan YZF R125 standar mampu tembus 134 Km/jam. Ternyata hampir sama dengan R15 standar yang hanya tembus 133 Km/jam.

Untuk lebih lengkapnya tentang YZF R125 dapat dilihat pada gambar serta spesifikasi di bawah.


SPESIFIKASI LENGKAP NEW YAMAHA YZF-R125:
Engine
Engine type
Single cylinder, liquid-cooled, 4-stroke, SOHC, 4-valves
Displacement
124.7cc
Bore x Stroke
52.0 mm x 58.6 mm
Compression ratio
11.2 : 1
Maximum power
11.0 kW (15.0PS/14,75 HP) @ 9,000 rpm
Maximum torque
12.4 Nm (1.25 kg-m) @ 8,000 rpm
Lubrication system
Wet sump
Fuel system
Electronic Fuel Injection
Clutch type
Wet, multiple-disc coil spring
Ignition system
TCI (digital)
Starter system
Electric
Transmission system
Constant Mesh, 6-speed
Final transmission
Chain
Chassis
Frame
Steel Deltabox
Front suspension system
Upside-down telescopic fork, Ø 41 mm
Front travel
130 mm
Caster angle
25º
Trail
89 mm
Rear suspension system
Linked monoshock with spring preload adjustment
Rear travel
114 mm
Front brake
Hydraulic single disc, Ø 292 mm
Rear brake
Hydraulic single disc, Ø 230 mm
Front tyre
100/80-17 M/C
Rear tyre
130/70-17 M/C
Dimensions
Overall length
1,955 mm
Overall width
680 mm
Overall height
1,065 mm
Seat height
825 mm
Wheel base
1,355 mm
Minimum ground clearance
155 mm
Wet weight (including full oil and fuel tank)
140 kg
Fuel tank capacity
11.5 litres
Oil tank capacity
1.15 litres



















Untuk seputar informasi tentang motor sport dan dunia otomotif lainnya anda dapat mengunjungi =>http://www.mesinbalap.com<=

=>http://www.semisena.com<=